Monday 23 July 2018

Why i switch to reusable menstrual cloth pads

Sebagai seorang perempuan tentunya aku gak pernah lepas dari tamu bulanan (menstruasi). Dan pastinya stok pembalut dirumah hampir selalu ada. Kalo bahas menstruasi pasti ga ada habisnya, dari emosi yg naik sebelum siklusnya mulai, jerawat bulanan, nafsu makan naik, sampai isu-isu pembalut berbahaya karena mengandung klorin. Tapi bukan topik itu yang mau aku bahas, ayo kita lihat sisi lain dari si tamu bulanan ini.

Sebelumnya ada beberapa pertanyaan nih, kalian jawab sendiri dalam hati aja yaaaa

Kalian tau ga ada berapa jenis alat pembantu menstruasi wanita ?
Jujur awalnya aku cuma tau pembalut konvensional di supermarket, dan emang itu yang dikenalin semenjak awal menstruasi.

Kalian kalo pilih pembalut yang kaya gimana sih? 
Aku tim pembalut tipis dan ga panjang2 bgt, darah menstruasiku normal aja sih ga banyak bgt ga dikit bgt juga. Jadi i prefer thin pads, lebih enak dipake juga kalo lg banyak aktivitas.

Kira-kira waktu siklus haid kalian datang, dalam sehari bisa berapa kali ganti pembalut?
Kalo aku bisa 3-4x, walaupun lebih baik ganti setiap 4 jam yaaa (tapi suka ga sempet)

Selama pake pembalut sekali pakai (kotex, softex, laurier, anion) ada gak sih keluhan dari kalian?
Aku sering banget iritasi gara2 pinggiran pembalut yang terbuat dari plastik, dan aku ga suka sama pembalut yang isinya kaya kapas gitu (kotex/laurier) soalnya kapasnya suka keluar2 kalau lg banyak gerak, dan pr banget buat nyucinya. Dulu aku pake pembalut gel dari anion, yg tipis dan dingin (ada sirihnya).

Biasanya kalian nyuci pembalut kaya gimana
Nah kalo aku, karena pake pembalut yg gel jadi aku cuci biasa dulu terus isinya aku flush (gaboleh ga sih harusnya???) nah bagian plastiknya kalo udah bersih aku buang ke tempat sampah.


sempat buat polling di instagram, dan hasilnya iniii


Nahhh buat yang belum tau, alat pembantu menstruasi wanita itu jenisnya ada banyaaakk banget. Tapi ada 4 jenis yang paling populer di dunia.

1. Pembalut sekali pakai
Gambar terkait
https://d3t543lkaz1xy.cloudfront.net/photo/5a5c074123b8dc15d37f2cf6_m

Pasti hampir semua perempuan tau pembalut ini dan mungkin pengguna pembalut ini. Merknya banyak banget, bahan yang digunakan juga macem2, yang jelas penggunaannya sekali pakai, lalu buang. Sayangnya pembalut ini ga semuanya aman, dan bisa picu kanker rahim :(

2. Menstrual Cup
https://scontent-atl3-1.cdninstagram.com/vp/4e3a71fe958fc591b05c593f28da1a61/5BA4D5C1/t51.2885-15/e35/27574722_169920223643955_397125148773187584_n.jpg

Nah, kalo jenis ini di indonesia jarang yaa yg pakai. Kalaupun ada kebanyakan yang sudah pernah berhubungan seksual, soalnya ini pr banget cara pakainya harus dimasukan ke vagina (serem yaaa). Tapi ini salah satu alat bantu menstruasi yang sangat ramah lingkungan! karena 1 menstrual cup bisa dipakai terus menerus sampai 5 tahun.

3. Tampons
Gambar terkait
https://static.standard.co.uk/s3fs-public/thumbnails/image/2017/04/27/09/tampon.jpg?w968h681
Jenis alat bantu ini sering kalian dengar di serial tv atau film luar negri, iya gak? Awalnya aku kira tampon = pembalut. Eh ternyata beda banget bentuknya! Ini juga jarang digunakan di indonesia, iya karena kita punya budaya timur yang masih sangat meninggikan virginitas (mindset ini ada baik&buruknya). Penggunaan Tampons ini hampir mirip menstrual cup, harus dimasukkan ke vagina, jadi yaaa kurang suitable untuk mereka yang belum pernah berhubungan seks. Bentuknya memang simple dan terlihat praktis, tapi hororrr sih menurutku.

4. Reusable Menstrual Pads
Ada 4 Jenis Alat Pembantu Menstruasi Wanita yang Patut Kamu Ketahui
https://cdn.idntimes.com/content-images/post/20160622/pembalut4-9675a87ac3b8dd71dccbcf3636810cdf.jpg
Lah apa bedanya ini sama pembalut biasa? Beda! ini bisa digunakan berkali2, ya walaupun ga se intensif menstrual cup. Menstrual pads ini terbuat dari kain, mirip sama pembalut orang jaman dulu yaaa cuma pake kain. Tapi ini dengan bentuk yang lebih disempurnakan. Banyak pros and cons penggunaan menstrual pads ini.

Pros :

  • Ramah lingkungan, karena bukan sekali pakai 
  • Ga buat alergi, karena bahannya lembut
  • Aman dan bebas dari klorin
  • Ekonomis untuk jangka panjang
  • Umur penggunaan bisa 3 tahun lebih


Cons :

  • Ribet, harus segera dicuci
  • Harga satuannya mahal ( > Rp20.000 )
  • Takut ga bersih nyucinya, nanti jadi sarang bakteri :( 
  • Tebel :(((

Kira-kira dari 4 jenis alat pembantu menstruasi, kamu kepikiran ga mau coba yang lain? 
Aku iya! tapi bukan menstrual cup atau tampons, masih belum berani

Singkatnya aku sudah beralih ke reusable menstrual pads. Kenapa? Emang ga ribet? Ga takut jadi sarang bakteri pembalutnya?

Jadi, alasan utama itu karena takut bahaya klorin di pembalut konvensional. Karena sebenernya apapun merknya kandungan klorin pasti ada, cuma beda-beda kadarnya. Fungsi klorin disini sebagai zat pemutih, memang banyak artikel bilang kalau ga berbahaya. Tapi benar adanya kalau residu klorin di pembalut bisa memicu iritasi bagi beberapa penggunanya, dan mungkin aku salah satunya yang sering iritasi pakai beberapa jenis pembalut. 

Alasan kedua, lingkungan! Temen-temen tau ga berapa rata-rata limbah pembalut yang dihasilkan wanita dalam hidupnya? 150 kg limbah pembalut untuk seorang wanita. Padahal 1 pembalut sekali pakai = 4 kantong plastik, dan waktu untuk mendegredasinya minimal 800 tahun. Aduuh umur kita aja belum tentu nyampe 80 tahun, kok warisan sampah kita bisa sampai selama ituuuu. Melihat salah satu wasteful thing dalam hidup aku adalah penggunaan pembalut sekali pakai, so i make a switch! 

Kalo alasan ketiga, ternyata bisa hemat uang loh. Nih perhitungannya :

Rata-rata harga 1 pembalut sekali pakai: 2500
1 hari : 4 x 2500 = 7500
1 tahun : 7500 x 7 x 12 = 630.000
3 tahun : 630.000 x 3 = 1.890.000

Rata-rata harga 1 pembalut kain / Menstrual pads : 35.000 
Siklus haid biasanya 7 hari, kalau tiap hari ganti berarti
7 x 3 = 21 pembalut
21 x 35.000 = 735.000 (bisa digunakan untuk 3th bahkan lebih)

Tapi bisa aja kita cuma punya 10 pembalut, karena tiap hari kita cuci dan keringkan jadi pembalutnya bisa dipakai keesokan harinya lagi. Jauh lebih irit lagi kann.

Kemarin aku pakai menstrual pads saat traveling, memang sengaja mau nyobain aja. Menurutku gak ribet sih, selama kalian masih bisa menemukan kamar mandi, ember, dan tempat mengeringkan pembalut (air dry ya). First impression, aku ngerasa kaya ada yg 'ganjel' karena memang agak tebel ya si menstrual pads ini. Rasanya mirip kaya pakai pembalut malam yg 30cm lebih, jujur agak mirip pake popok..... dan mungkin karena aku gak biasa pake pembalut tebel dan puanjangg. Tapi bahannya lembut banget, bahkan lebih lembut dari CD ku yang merknya pasti dipunyain semua perempuan (sorex). Oh ya, aku jarang bgt pakai thigh jeans atau thigh pants, jadi aku kurang tau kalau dipake skinny jeans akan terlihat bulky atau engga. Selama aku pake kulot atau gamis, so far terlihat normal kok.

Untuk daya serapnya, menurutku ini bagus sih.. walaupun darah mensku bukan yang banyak bgt kayak habis potong ayam, tapi biasanya kalau pake pembalut biasa di hari kedua siang2 darahnya udah ga ketampung. Tapi pake menstrual pad ini, masih berasa kering kok.

Kalau mau ganti gimana fa? Pembalut bekasnya ga langsung aku cuci, tapi aku simpen dulu di wet bag, kalau udah sampe rumah atau hotel baru deh dicuci. Tapi lebih baik kalau punya akses untuk nyuci, ya dicuci dulu aja say. Wet bag ini punya 2 kantung, 1 untuk nyimpen pembalut bersih, 1 lg untuk pembalut kotor. Tenang, separatornya waterproof kok jadi ga akan ngotorin pembalut bersihnya.
Hasil gambar untuk wet bag
Wet bag
PRnya nih, nyuci! Aku disarankan penjualnya untuk pakai detergen yang dipakai untuk cloth diaper bayi, karena bebas dari pelembut. Kenapa harus bebas pelembut? Jadi ternyata pelembut akan membuat lapisan baru di atas kain, yang nantinya bikin daya serap pembalut berkurang. Oke deh kemarin aku bawa detergennya di jar kecil. Merk detergen yang aku pake ultraco beli di toko perlengkapan bayi, bisa juga pake sunlight hijau atau daia lemon.
  • Nyucinya pake air mengalir yaa, nanti luntur sendiri kok darahnya. 
  • Setelah darahnya turun semua, dan tinggal sisa stain yang agak bandel kamu rendam pembalutnya di air yang udah dikasih detergen.
  • Rendam sekitar 15 menitan aja, terus dikucek2 sampai stainnya hilang
  • Bilas, lalu peras
  • Keringkan
Sering nih banyak yang nanya, kalau stainnya gabisa ilang gimana? Sebenernya bekas darahmu itu kalau dijemur dibawah matahari bakterinya akan kabur ya walaupun masih ada bekasnya. Dan ini gak najis kok teman-teman. Aku sudah tanyakan ke orang yang ahli di bidang fikih dan kalian bisa cek artikel ini :
http://benangmerahdasi.com/hukum-fiqih-darah-kering-yang-menempel-di-baju/

Sepertinya sudah sangat panjang post kali ini, terimakasih sudah membaca dan menunggu post ini rilis. Semoga bermanfaat!

Aku banyak belajar di akun youtube ini :
https://www.youtube.com/user/preciousstarspads

https://images-na.ssl-images-amazon.com/images/I/71a3WYIPxHL._SL1140_.jpg

Gambar terkait
https://images-na.ssl-images-amazon.com/images/I/61WdH1iMwcL._SL1143_.jpg
https://images-na.ssl-images-amazon.com/images/I/71PWXqA8%2BSL._SL1146_.jpg
Online shop penjual reusable menstrual pads :
https://www.baby-oz.co.id/ (aku beli disini)
https://www.ducksavesearth.com/shop 
http://greenmommyshop.com/product-category/zero-waste-products/personal-care/menstrual/

Beberapa artikel dan website untuk menguatkan post ini bisa dicek yaaa :
https://menstrualcupreviews.net/reusable-cloth-pads-faqs/
https://gladrags.com/learn.html#good-for-planet
https://www.bbc.com/indonesia/berita_indonesia/2015/07/150708_indonesia_pembalut_klorin
https://www.baby-oz.co.id/single-post/2015/10/30/Mencuci-Pembalut-Kain
https://www.baby-oz.co.id/single-post/2018/02/14/Berapa-Lama-Mengganti-Pembalut
https://www.greenchildmagazine.com/making-the-switch-the-benefits-of-cloth-menstrual-pads/

No comments:

Post a Comment